Thursday, January 15, 2009

Siswa Gani Tirto Asri Keracunan makanan

Wonogiri (Espos) Meski belum dapat memastikan penyebab keracunan 29 santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Gani Tirto Asri Tirtomoyo, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri menyebut sampel makanan yang diteliti positif mengandung bakteri kategori coliform.

Bakteri itu kerap ditemukan dalam feces atau kotoran manusia.
”Berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologi yang kami terima, dalam sampel makanan sayur tempe, jagung dan muntahan ditemukan bakteri-bakteri yang seluruhnya masuk kategori bakteri coliform. Bakteri jenis ini biasanya ditemukan di kotoran manusia, dan berpotensi menyebabkan diare,” demikian penjelasan Kepala Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan (P3L) DKK Wonogiri, dr Widodo MKK, di tempat kerjanya, Kamis (15/1).

Wonogiri (Espos) Meski belum dapat memastikan penyebab keracunan 29 santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Gani Tirto Asri Tirtomoyo, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri menyebut sampel makanan yang diteliti positif mengandung bakteri kategori coliform.

Bakteri itu kerap ditemukan dalam feces atau kotoran manusia.
”Berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologi yang kami terima, dalam sampel makanan sayur tempe, jagung dan muntahan ditemukan bakteri-bakteri yang seluruhnya masuk kategori bakteri coliform. Bakteri jenis ini biasanya ditemukan di kotoran manusia, dan berpotensi menyebabkan diare,” demikian penjelasan Kepala Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan (P3L) DKK Wonogiri, dr Widodo MKK, di tempat kerjanya, Kamis (15/1).
Tiga bakteri yang ditemukan dalam sampel makanan dan muntahan para korban keracunan itu adalah bakteri Seratia Marcesens dan jamur dari sampel makanan jagung rebus, bakteri Proteus Mirabilis, dari sisa sayur tempe, serta bakteri Alkaligenes Fecalis yang ditemukan dalam sayur tempe dan sisa muntahan.
Kendati semua bakteri itu berpotensi menyebabkan diare akut, Widodo mengatakan pihaknya belum bisa memastikan keracunan 29 santriwati itu akibat bakteri. Pasalnya, hingga kemarin, belum ada surat keterangan resmi dari hasil pemeriksaan kimia dari Laboratorium Kesehatan Jawa Tengah.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan kecil kemungkinan keracunan disebabkan oleh infeksi bakteri dalam makanan. Hal ini merujuk pada fakta yang menyebut korban keracunan hanya berasal santriwati padahal makanan serupa, kecuali jagung rebus, juga ikut dikonsumsi oleh para santri Ponpes tersebut.
”Bakteri Proteus Mirabilis sebenarnya cukup berbahaya dan dapat menyebabkan diare akut, tapi ternyata para santri yang mengonsumsi sayur tempe itu kondisinya tetap sehat. Jadi besar kemungkinan ada penyebab selain bakteri yang mengakibatkan keracunan 29 santriwati.”

Selengkapnya...

Foto Pembangunan Lapangan Mblarakan Wiroko